Saturday, June 22, 2013

MERANGKAI IMPIAN


INI adalah sebuah cerita tentang sebuah Toko Kue dengan nama Yussy Akmal. Cerita tentang sebuah toko  yang berdiri di atas kekuatan cinta dalam sebuah keluarga. Sebuah wujud keinginan seorang ibu melihat anaknya maju dan berkarya, keinginan seorang anak membahagiakan ibunya,dan penghormatan seorang adik kepada kakaknya. Ini adalah cerita tentang keyakinan akan janji Allah kepada setiap hamba NYA.

MENEMUKAN SUMBER INFORMASI
Hari ini aku bertemu dengan orang  yang tadinya hanya aku lihat dalam majalah.
Jakarta membuka wawasan dan menunjukan jalan pada sesuatu yang tadinya mustahil aku temui. Senang sekali,sampai kadang dadaku terasa sesak . Terharu mengingat betapa bertahun-tahun yang lalu aku mencari cara agar menemukan jalan yang dapat membawaku pada level yang lebih baik.

Aku ingin mempunyai sebuah toko kue. Sebuah toko yang cantik yang menjual bermacam-macam kue dengan pelayanan istimewa dan profesinal seperti bakery-bakery di Jakarta. Delapan belas tahun menerima pesanan kue di rumah bukan waktu yang sebentar sudah saatnya aku maju kedepan jalan dan bertarung  disana dengan pengusaha-pengusaha yang lain. Tapi aku tidak tau bagaimana caranya.

Sesampainya di tujuan, aku dipersilahkan masuk kedalam sebuah ruangan. Ruangan itu sangat modern dan cantik, memperlihatkan "kelas" nya. Aku duduk dengan laptop yang membuat aku tidak percaya diri karena terasa  sudah ketinggalan jaman.
Demi menguatkan jiwa aku berbisik dalam hati " Nilai diriku bukan berada pada laptop ini!"
Aku kumpulkan sisa kekuatan jiwaku, aku harus percaya diri. Aku berjanji bertemu dengan seorang hebat dibidang bakery, aku berharap dia mampu menolongku mewujudkan impianku.

Ketika pintu dibuka masuklah dua orang pria yang rapi dan tampan. Mereka duduk dihadapanku.
Kami mulai saling bersalaman dan menyampaikan basa basi kecil untuk melumerkan suasana. Aku sangat gugup. Tapi aku besarkan hatiku dan berbisik dlm hati  " Allah  izinkan aku sampai disini,Dia bersamaku dan melihat ikhtiar ku." Aku punya mimpi, dan mimpiku adalah bara dalam hidupku. Takkan ku biarkan kesempatan sekecil apapun lewat begitu saja untuk mewujudkannya.

"Jadi berapa ibu punya uang" kata orang hebat itu
Perutku serasa di tinju, terbayang olehku wajah mama. Kira-kira berapa uang yang ada sekarang.
Melihat kantornya, melihat gayanya, aku yakin kalau aku katakan aku tidak punya uang banyak aku akan diusir dari kantor ini sebelum mendapatkan informasi apa-apa.
Maka demi mendapatkan "sesuatu" yang berharga dari sini dengan yakin aku katakan " Satu Milyar !"
Sekali lagi bayangan wajah mama terlihat,sekali ini dengan raut ketakutan.

"Dimana ibu ingin toko itu dibangun?  Di mall? Atau di ruko?"
"Saya ingin di ruko pak!"
 Banyak lagi yang dia tanya pada diriku, dan di akhir pembicaraan dia berkata," kami akan siapkan tim untuk mempelajari usaha ibu setelah itu kami akan membuat  proposal"
"Baik pak,saya tunggu"

Keluar dari pintu akau bergegas pulang dengan taxi. Di dalam taxi aku menangis, aku menangis sejadi-jadinya. Aku tidak tau mengapa, bayangan mama, adik-adikku, mixer,loyang, telur,panggangan berputar dikepalaku. Aku ingat masa-masa itu. Masa dimana setiap hari berisi rintihan pada Allah akan jalan keluar dari kesulitan yang kami hadapi. Aku terharu merasa aku berada dekat sekali dengan mimpiku, Is this another chapter GOD?


# Hubungkan diri selalu dengan Allah, hingga kita bisa menangkap sinyal yang Dia tebarkan

*lanjutnya besok :D