INI adalah sebuah
cerita tentang sebuah Toko Kue dengan nama Yussy Akmal. Cerita tentang sebuah
toko yang berdiri di atas kekuatan cinta
dalam sebuah keluarga. Sebuah wujud keinginan seorang ibu melihat anaknya maju
dan berkarya, keinginan seorang anak membahagiakan ibunya,dan penghormatan
seorang adik kepada kakaknya. Ini adalah cerita tentang keyakinan akan janji
Allah kepada setiap hamba NYA.
MENEMUKAN
SUMBER INFORMASI
Hari ini aku bertemu
dengan orang yang tadinya hanya aku
lihat dalam majalah.
Jakarta membuka
wawasan dan menunjukan jalan pada sesuatu yang tadinya mustahil aku temui.
Senang sekali,sampai kadang dadaku terasa sesak . Terharu mengingat betapa
bertahun-tahun yang lalu aku mencari cara agar menemukan jalan yang dapat
membawaku pada level yang lebih baik.
Aku ingin mempunyai
sebuah toko kue. Sebuah toko yang cantik yang menjual bermacam-macam kue dengan
pelayanan istimewa dan profesinal seperti bakery-bakery di Jakarta. Delapan
belas tahun menerima pesanan kue di rumah bukan waktu yang sebentar sudah saatnya
aku maju kedepan jalan dan bertarung
disana dengan pengusaha-pengusaha yang lain. Tapi aku tidak tau
bagaimana caranya.
Sesampainya di
tujuan, aku dipersilahkan masuk kedalam sebuah ruangan. Ruangan itu sangat
modern dan cantik, memperlihatkan "kelas" nya. Aku duduk dengan
laptop yang membuat aku tidak percaya diri karena terasa sudah ketinggalan jaman.
Demi menguatkan jiwa
aku berbisik dalam hati " Nilai diriku bukan berada pada laptop ini!"
Aku kumpulkan sisa
kekuatan jiwaku, aku harus percaya diri. Aku berjanji bertemu dengan seorang
hebat dibidang bakery, aku berharap dia mampu menolongku mewujudkan impianku.
Ketika pintu dibuka
masuklah dua orang pria yang rapi dan tampan. Mereka duduk dihadapanku.
Kami mulai saling
bersalaman dan menyampaikan basa basi kecil untuk melumerkan suasana. Aku
sangat gugup. Tapi aku besarkan hatiku dan berbisik dlm hati " Allah
izinkan aku sampai disini,Dia bersamaku dan melihat ikhtiar ku."
Aku punya mimpi, dan mimpiku adalah bara dalam hidupku. Takkan ku biarkan
kesempatan sekecil apapun lewat begitu saja untuk mewujudkannya.
"Jadi berapa
ibu punya uang" kata orang hebat itu
Perutku serasa di
tinju, terbayang olehku wajah mama. Kira-kira berapa uang yang ada sekarang.
Melihat kantornya,
melihat gayanya, aku yakin kalau aku katakan aku tidak punya uang banyak aku
akan diusir dari kantor ini sebelum mendapatkan informasi apa-apa.
Maka demi
mendapatkan "sesuatu" yang berharga dari sini dengan yakin aku
katakan " Satu Milyar !"
Sekali lagi bayangan
wajah mama terlihat,sekali ini dengan raut ketakutan.
"Dimana ibu
ingin toko itu dibangun? Di mall? Atau
di ruko?"
"Saya ingin di
ruko pak!"
Banyak lagi yang dia tanya pada diriku, dan di
akhir pembicaraan dia berkata," kami akan siapkan tim untuk mempelajari
usaha ibu setelah itu kami akan membuat
proposal"
"Baik pak,saya
tunggu"
Keluar dari pintu
akau bergegas pulang dengan taxi. Di dalam taxi aku menangis, aku menangis
sejadi-jadinya. Aku tidak tau mengapa, bayangan mama, adik-adikku,
mixer,loyang, telur,panggangan berputar dikepalaku. Aku ingat masa-masa itu.
Masa dimana setiap hari berisi rintihan pada Allah akan jalan keluar dari
kesulitan yang kami hadapi. Aku terharu merasa aku berada dekat sekali dengan mimpiku, Is this another chapter GOD?
# Hubungkan diri selalu dengan Allah, hingga kita bisa menangkap sinyal yang Dia tebarkan
*lanjutnya besok :D