Sunday, March 17, 2013

PULANG...


Bulan ini aku punya banyak sekali kegiatan, rasanya dalam satu minggu aku tidak pernah berada di kota yang sama. Senang luar biasa . Aku bertemu teman-teman baru yang hebat dan belajar tentang banyak hal. Ada tantangan baru,yang membuatku jadi lebih berenergi karena bahagia.

Tiga hari kemarin mungkin adalah puncaknya, berada di Bandar Lampung. Setiap hari rapat dengan seorang kosultan dari Jakarta sampai larut malam. Pagi-pagisetelah subuh aku rapat denganbeberapa karyawan. Sepanjang hari bergerak kesana kemari dan otakku tidak pernah berenti berfikir,aku gunakan seluruh rasa yang ada untuk medeteksi keadaan agar tidak salah memebuat keputusan. Asyik, asyik, asyik ,aku senang dengan kesibukan,aku suka ketika harus menjawab tatangan semua ini membuat hidupku jadi lebih hidup.

Tapi satu hal yang menggangguku aku terlalu sering berada diluar rumah . Ada perasaan bersalah pada suami, maduku, dan anak-anak * wooops .... Ya kami keluarga poligami yang tinggal satu rumah. Walaupun kepergianku tidak membuat urusan rumah jadi berantakan, tapi aku mulai merasa tidak nyaman terus jauh dari keluarga. Aku takut ruh-ruh kami sekeluarga jadi berjauhan karena aku terus sibuk sendiri, terutama ruhku dengan anak-anak.

Akhirnya setelah tiga hari di Bandar Lampung aku putuskan untuk cepat kembali ke Jakarta walaupun awalnya aku berencana untuk tinggal seminggu di sana. Aku rindu suasana rumah, rindu rutinitasku di rumah, rindu peranan sebagai ibu dan istri.
Maka kepada temankku  secara bercanda aku katakan bahwa aku ingin menjadi "kucing" , sudah hampir sebulan kesana-kemari dan menjadi "macan". Aku inginkembali pulang dang mengganti peranku menjadi seekor "kucing" rumah , hehehe....

Berada di rumah rupanya sebuah nikmat Allah yang kadang terlupakan.  Kali ini Allah buka hatiku untuk bisa bersyukur dengan nikmat yang satu ini.
Berminggu-minggu aku terus berusaha menjadi orang pintar yang mampu memecahkan banyak masalah dan tantangan . Begitu sampai di rumah bertemu dengan suami aku merasa sangat lega dan nyaman,karena aku tidak perlu pintar dan hebat dihadapannya. Hmmm.... Nikmatnya jadi istri, cukup diam dan ikut saja apa kata suami ...
Nikmat lain yang kurasa adalah ketika berjumpa maduku, ambisi ku yang meledak-ledak jadi agak reda. Aku mulai menata diri menyamakan frekwensi ketenangan yang ada di rumah, Subhanallah terimakasih Tuhan...di luar sana aku lelah meladeni ambisiku. Di rumah aku tenaaaang dan tidak dirongrong keinginan untuk menjadi yang terbaik.
Nikmat terakhir adalah ketika aku meluangkan waktu dengan Sarah salah satu anak kami. Hari itu aku pergi menemani Sarah melakukan hal-hal yang menyenagkan. Nonton film, beli buku baru,dan makan siang di tempat favorit kami. Hmm.... Nikmat luarbiasa...menyalurkan rasa cinta memang selalu membuat kita bahagia. Alhamdulillah.

Rupanya nikmat Allah  berserakan dimana-mana tetapi kadang kita tidak melihatnya. Kita sibuk menuntut kebahagiaan, padahal bahagia itu simple dan sederhana, padahal bahagia itu ada di depan mata kita. Nafsu kitalah yang menutupinya denganmacam-macam tuntutan, hingga kita lupa mensyukuri tiap nikmat yang Allah berikan. Yuuuk temukan nikmat Allah yang berserakan di rumah kita....dan jangan lupa mensyukurinya :D

No comments:

Post a Comment