Pagi itu
aku membiarkan tubuhku berbaring lebih
lama sambil menikmati pikiran yang berlari kesana kemari.Ramainya suara yang
terdengar di luar kamar tidak mampu membuat aku beranjak. Aku justru semakin
ingin merapatkan selimut. Beberapa kejadian yang melintas membuat hatiku miris.
Tepat
disaat aku mulai jauh melangkah dalam lamunan yang membuat aku terbuai dalam
suasana melankolis,handphoneku berdering.
Terdengar
suara Meela.
"Kak Yussy, aku harus bagaimana?"
"Mbak
yang satu ini semakin jadi,aku sudah tahan lagi. Kalau dia melemparkan sesuatu
padaku maka aku akan dengan senang hati membalasnya. Tapi tidak... Dia tidak
melemparkan sesuatu, dia hanya tidak menyapaku . Bayangkan saja ditengah acara
makan siang dia datang ke mejaku dan teman-teman sambil membawa kue dan
menawarkannya pada semua orang kecuali aku."
Sudah
hampir sebulan ini Meela galau dengan sikap seorang temannya di kantor.
"Terus
kenapa?"
"
Emang lo pengen banget dengan kue itu?"
"Bukan!" "Tapi apa menurut kak Yussy sikap itu
tidak menyakitkan?"
Aku diam,
teringat beberapa kejadian yang sering kuhadapi.
"Haloooo...."
"Ya...bisa
jadi sakit,bisa juga tidak." Kataku cepat sebeelum Meela gusar lebih lama.
"
Please,jangan katakan itu tidak sakit. "
"Dan dia melakukannya setiap hari,didepan orang lain."
"Aku
malu, diperlakukan seperti seonggok sampah. Tidak ada harganya."
Aku terdiam
lagi pikiranku kembali ingat pada seseorang
"Be
smart Meela, that's her purpose... Cobalah untuk tidak sakit hati,biarkan saja."
"Aku
sudah berusaha untuk tidak bersinggungan langsung dengan dia,tapi gak mungkin
karena kita sekantor dan ada pada divisi yang sama bahkan kadang kita berada
pada tim yang sama .
Suatu
ketika sebuah proyek yang kita tangani bersama, dia sama sekali tidak
menggubris aku sehingga akau tidak bisa jalankan fungsiku. Akibatnya aku
kehilangan peranan dalam proyek itu. Hal-hal semacam ini jelas akan merusak
performa kerjaku dan itu bukan terjadi sekali ."
"Wah
jadi serius ya...emang bos nya diam saja La..? "
"Dia
gak tau?"
"Tau
sih kayaknya Cuma gak perduli,yang penting kerjaan beres dan gua gak
cakar-cakaran depan dia. Malahan dia terus di puji,gua yang sesak nafas tiap
hari ngadepin orang begini."
"Lo
gak sedang iri dengan dia kan? "
"Mungkin
juga sih,tapi bukanlahkarena iri kalau
pagi ini gua jadi punya cita-cita nimpuk dia,gua masih rasional."
"Kenapa
gak di tanya aja La,apa sebab dia berlaku begitu?"
"Waduuuuuh,kak
Yussy tau kan tipe orang yang tidak bisa di ajak bicara. Kalau kita tanya
begitu dia akan bilang, " Nothing happen,everything just fine"
. Tinggal gua deh yang kelihatan seperti orang bodoh dan emosional. Dia akan
denganbijak mengatakan bahwa semua baik-baik saja,dan jangan lupa dia akan
mengatakannya dengan wajah malaikat yang mebuat orang berfikir bahwa gua lah
setannya."
"Haahahaha...masa
sih wajah cantik begitu dibilang "setan" ?" kataku terbahak
membayangkan Meela dengan tanduk setan di kepalanya."
"Ya
udah lah diemin aja dulu,mungkin sebelumnya lo ada salah jadi dia merespon
dengan cara begitu."
"Gak
mungkin juga dia begitu tanpa sebab."
"Semua
orang punya salah kak Yussy, gua juga banyak tersinggung dengan orang lain tapi
rasanya bukan jadi alasan buat kita tidak bersikap dewasa. Padahalkan dia jauh
lebih tua dari gua seharusnya lebih bijaksana. Apa dia gak malu di depan
karyawan yang lain bersikap aneh begitu?
Ini sudah berlangsung hampir 3 bulan loh,gua sampai mules kalau harus pergi ke
kantor karena merasa tertekan."
"Segitunya
La?"
"Dia
itu jauh lebih senior,bahkan yang ngajak gua pindah ke bagian legal itu dia.
Nah kalau sekarang dia bersikap begitu kan gak nyaman. Coba kak Yussy bayangkan
kita tegor baik-baik dia melengos. Kita ajak bicara jawabannya seperti orang
sakit gigi. Capek ngadepinnya. Dan yang pasti gua ngerasa sangat tidak
dihargai."
"Seriously
it hurt a lot"
"Gak
bisa La cuekin aja?"
"Jangan
ikut dalam permainannya."
"Mungkin
aku terlalu sensitif ya...? "
"Emang
gak ada cara lain ngadepin orang begini?"
Aku jadi
teringat sesuatu lagi...
"Gak
ada La..." jawabku
"Be
strong...,Ignore her...what else can we do?"
"Selama
Bos lo tidak merasa terganggu dan tidak ada yang perlu diperbaiki keadaan di
antara kalian berdua sebaiknya lo diam saja. Karena kalau lo bicara,maka lo
yang akan terlihat mencari masalah.
Dan supaya
gak keterusan sakit hati lo tetap bersikap biasa dan be nice ke
dia"
"Kayak
gua sanggup aja berlaku begitu.."
"Sanggup
dong...lakukan dengan cerdas jangan lemah."
"Menangkan
permainan ini dengan cara yang bermanfaat buat diri sendiri jangan justru
sebaliknya"
"Sebenarnya
gua lebih milih cara timpuk-timpukan atau jambak-jambakan dari pada cara
seperti ini."
"Itu
cara kuno La, kampungan, gak dipakai di kota, gak dipakai lagi di jaman ini.
Jangan terjebak..!!"
"Kita
harus main cerdas La, jadikan energi negatif dari orang lain kepada kita
sebagai sumber energi positive"
"Apa
aku bisa ya begitu?"
"Memang
sulit La,tapi kalau mampu melakukannya berarti lo sudah melompat dari sebuah
hambatan dan membuat lo improve your personality ."
"Selanjutnya
mungkin jadi berterimakasih ke dia
karena telah diberi tantangan untuk memperbaiki diri."
"Aku
disakiti kak Yussssy !!!" kata Meela setengah teriak.
"Aku
tau, silahkan pilih mau yang mana : Terbenam rasa sakit dan menyimpan dendam,
Membalas perbuatannya dan menjadi sekelas dengan dia,atau emanfaatkan rasa
sakit itu untuk meningkatkan kualiatas diri kita dan keluar jadi pemenang
?"
"Hmm...aku
mau jadi pemenang!!"
"Lakukan
Meela... Kita hanya bertarung untuk sesuatu yang berharga."
"
Siaaaap !! thank you for listening setidaknya hari ini aku ke kantor gak
sakit perut"
"Aku
mandi dulu siap-siap...dandan yang cantik dan bersikap positive terhadap semua
yang negative"
" Gak
akan aku biarkan mbak itu merusak hari-hariku dan membuat aku menangis sakit
hati"
"Doa
in aku mampu jadi muka tembok hehehe...."
"Jangan
lupa janji kita makan bareng siang ini. Assalamualaikum...."
"Waalaikumsalam"
Aku masih
terbaring pikiranku berlari pada potongan-potongan kejadian yang terangkum
tanpa sengaja di pojong kanan hatiku sebagai sebuah luka.Dan sebelum rangkuman
peristiwa itu menggerogotiku aku putuskan
bangkit dari tempat tidur sambil berbisik pada diriku sendiri " Be smart, Be strong, Be positive"
Akan ada
hari kita mempertanggung jawabkan semua luka yang kita buat di hati yang lain,so WACTH OUT OUR WORD,OUR
STEP, and OUR ATITTUDE.
No comments:
Post a Comment