Tuesday, March 5, 2013

What does hurt you can make you stonger...



Pagi itu aku membiarkan  tubuhku berbaring lebih lama sambil menikmati pikiran yang berlari kesana kemari.Ramainya suara yang terdengar di luar kamar tidak mampu membuat aku beranjak. Aku justru semakin ingin merapatkan selimut. Beberapa kejadian yang melintas membuat hatiku miris.

Tepat disaat aku mulai jauh melangkah dalam lamunan yang membuat aku terbuai dalam suasana melankolis,handphoneku berdering.

Terdengar suara Meela.
 "Kak Yussy, aku harus bagaimana?"
"Mbak yang satu ini semakin jadi,aku sudah tahan lagi. Kalau dia melemparkan sesuatu padaku maka aku akan dengan senang hati membalasnya. Tapi tidak... Dia tidak melemparkan sesuatu, dia hanya tidak menyapaku . Bayangkan saja ditengah acara makan siang dia datang ke mejaku dan teman-teman sambil membawa kue dan menawarkannya pada semua orang kecuali aku."

Sudah hampir sebulan ini Meela galau dengan sikap seorang temannya di kantor.
"Terus kenapa?" 
" Emang lo pengen banget dengan kue itu?"

"Bukan!"  "Tapi apa menurut kak Yussy sikap itu tidak menyakitkan?"

Aku diam, teringat beberapa kejadian yang sering kuhadapi.

"Haloooo...."

"Ya...bisa jadi sakit,bisa juga tidak." Kataku cepat sebeelum Meela gusar lebih lama.

" Please,jangan katakan itu tidak sakit. "  "Dan dia melakukannya setiap hari,didepan orang lain."
"Aku malu, diperlakukan seperti seonggok sampah. Tidak ada harganya."

Aku terdiam lagi pikiranku kembali ingat pada seseorang
"Be smart Meela, that's her purpose... Cobalah untuk  tidak sakit hati,biarkan saja."

"Aku sudah berusaha untuk tidak bersinggungan langsung dengan dia,tapi gak mungkin karena kita sekantor dan ada pada divisi yang sama bahkan kadang kita berada pada tim yang sama .
Suatu ketika sebuah proyek yang kita tangani bersama, dia sama sekali tidak menggubris aku sehingga akau tidak bisa jalankan fungsiku. Akibatnya aku kehilangan peranan dalam proyek itu. Hal-hal semacam ini jelas akan merusak performa kerjaku dan itu bukan terjadi sekali ."

"Wah jadi serius ya...emang bos nya diam saja La..? "
"Dia gak tau?"

"Tau sih kayaknya Cuma gak perduli,yang penting kerjaan beres dan gua gak cakar-cakaran depan dia. Malahan dia terus di puji,gua yang sesak nafas tiap hari ngadepin orang begini."

"Lo gak sedang iri dengan dia kan? "

"Mungkin juga sih,tapi bukanlahkarena iri  kalau pagi ini gua jadi punya cita-cita nimpuk dia,gua masih rasional."

"Kenapa gak di tanya aja La,apa sebab dia berlaku begitu?"

"Waduuuuuh,kak Yussy tau kan tipe orang yang tidak bisa di ajak bicara. Kalau kita tanya begitu dia akan bilang, " Nothing happen,everything just fine" . Tinggal gua deh yang kelihatan seperti orang bodoh dan emosional. Dia akan denganbijak mengatakan bahwa semua baik-baik saja,dan jangan lupa dia akan mengatakannya dengan wajah malaikat yang mebuat orang berfikir bahwa gua lah setannya."

"Haahahaha...masa sih wajah cantik begitu dibilang "setan" ?" kataku terbahak membayangkan Meela dengan tanduk setan di kepalanya."
"Ya udah lah diemin aja dulu,mungkin sebelumnya lo ada salah jadi dia merespon dengan cara begitu."
"Gak mungkin juga dia begitu tanpa sebab."

"Semua orang punya salah kak Yussy, gua juga banyak tersinggung dengan orang lain tapi rasanya bukan jadi alasan buat kita tidak bersikap dewasa. Padahalkan dia jauh lebih tua dari gua seharusnya lebih bijaksana. Apa dia gak malu di depan karyawan yang lain  bersikap aneh begitu? Ini sudah berlangsung hampir 3 bulan loh,gua sampai mules kalau harus pergi ke kantor karena merasa tertekan."

"Segitunya La?"

"Dia itu jauh lebih senior,bahkan yang ngajak gua pindah ke bagian legal itu dia. Nah kalau sekarang dia bersikap begitu kan gak nyaman. Coba kak Yussy bayangkan kita tegor baik-baik dia melengos. Kita ajak bicara jawabannya seperti orang sakit gigi. Capek ngadepinnya. Dan yang pasti gua ngerasa sangat tidak dihargai."
"Seriously it hurt a lot"

"Gak bisa La cuekin aja?"
"Jangan ikut dalam permainannya."

"Mungkin aku terlalu sensitif  ya...? "
"Emang gak ada cara lain ngadepin orang begini?"

Aku jadi teringat sesuatu lagi...
"Gak ada La..." jawabku
"Be strong...,Ignore her...what else can we do?"
"Selama Bos lo tidak merasa terganggu dan tidak ada yang perlu diperbaiki keadaan di antara kalian berdua sebaiknya lo diam saja. Karena kalau lo bicara,maka lo yang akan terlihat mencari masalah.
Dan supaya gak keterusan sakit hati lo tetap bersikap biasa dan be nice ke dia"

"Kayak gua sanggup aja berlaku begitu.."

"Sanggup dong...lakukan dengan cerdas jangan lemah."
"Menangkan permainan ini dengan cara yang bermanfaat buat diri sendiri jangan justru sebaliknya"

"Sebenarnya gua lebih milih cara timpuk-timpukan atau jambak-jambakan dari pada cara seperti ini."

"Itu cara kuno La, kampungan, gak dipakai di kota, gak dipakai lagi di jaman ini. Jangan terjebak..!!"
"Kita harus main cerdas La, jadikan energi negatif dari orang lain kepada kita sebagai sumber energi positive"

"Apa aku bisa ya begitu?"

"Memang sulit La,tapi kalau mampu melakukannya berarti lo sudah melompat dari sebuah hambatan dan membuat lo improve your personality ."
"Selanjutnya mungkin jadi  berterimakasih ke dia karena telah diberi tantangan untuk memperbaiki diri."

"Aku disakiti kak Yussssy !!!" kata Meela setengah teriak.

"Aku tau, silahkan pilih mau yang mana : Terbenam rasa sakit dan menyimpan dendam, Membalas perbuatannya dan menjadi sekelas dengan dia,atau emanfaatkan rasa sakit itu untuk meningkatkan kualiatas diri kita dan keluar jadi pemenang ?"

"Hmm...aku mau jadi pemenang!!"

"Lakukan Meela... Kita hanya bertarung untuk sesuatu yang berharga."

" Siaaaap !! thank you for listening setidaknya hari ini aku ke kantor gak sakit perut"
"Aku mandi dulu siap-siap...dandan yang cantik dan bersikap positive terhadap semua yang negative"
" Gak akan aku biarkan mbak itu merusak hari-hariku dan membuat aku menangis sakit hati"
"Doa in aku mampu jadi muka tembok hehehe...."
"Jangan lupa janji kita makan bareng siang ini. Assalamualaikum...."

"Waalaikumsalam"

Aku masih terbaring pikiranku berlari pada potongan-potongan kejadian yang terangkum tanpa sengaja di pojong kanan hatiku sebagai sebuah luka.Dan sebelum rangkuman peristiwa itu menggerogotiku  aku putuskan bangkit dari tempat tidur sambil berbisik pada diriku sendiri  " Be smart, Be strong, Be positive"

Akan ada hari kita mempertanggung jawabkan semua luka yang kita buat di hati yang lain,so   WACTH OUT OUR WORD,OUR STEP, and OUR ATITTUDE.



No comments:

Post a Comment